Kamis, 15 September 2011

Film "The Insider"

Resensi Film “The Insider”

Mungkin sudah cerita lama bahwa seseorang dengan pekerjaan sebagai jurnalis harus bernyali besar karena dirinya akan berhadapan dengan banyak resiko dalam perjalanan karirnya tapi memang begitulah kenyataan yang dialami jurnalis dengan integritas tinggi. Film The Insider yang dirilis di tahun 1999 merupakan perwujudan kisah nyata tentang perjuangan jurnalis mengedepankan kepentingan publik yang mengkondisikan dirinya menghadapi konsekuensi besar. Hal inilah yang dialami seorang jurnalis televisi, Lowell Bergman yang diperankan oleh aktor kawakan Al Pacino yang berusaha mengungkap kecurangan sebuah perusahaan rokok.

Jeffrey Wigand adalah wakil presiden aksekutif perusahaan rokok yang diberhentikan tiba-tiba atas alasan yang tidak rasional, kemampuan komunikasi yang buruk. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah Wigand mengetahui kecurangan perusahaan dalam memalsukan kandungan nikotin pada rokok yang dijual dan mengaku bahwa nikotin tidak berbahaya. CEO-nya sendiri, Thomas Sandefur,  bahkan sudah bersumpah di depan dewan bahwa nikotin tidak berbahaya.Sehingga ketika Wigand memprotes hal ini kepada CEO-nya ia dianggap membahayakan rahasia perusahaan.
Wigand mengalami dilema yang menempatkan ia, istri, dan kedua putri kecilnya dalam posisi yang sulit. Ia diharuskan menandatangani perjanjian rahasia dengan perusahaannya agar ia tidak mengungkapkan rahasia perusahaan keluar dengan taruhan tunjangan kesehatan dan fasilitas pokok yang merupakan hal penting bagi keluarganya terlebih salah satu putrinya mengidap asma akut, tapi di lain sisi ia merasa harga dirinya telah terinjak.

Di lain tempat, Lowell Bergman yang merupakan seorang produser acara 60 Minutes dalam stasiun televisi CBS mendapatkan sebuah dokumen mengenai peusahaan rokok Brown&Williamson. Bergman memerlukan seseorang untuk memastikan kebenaran informasi tersebut dan akhirnya ia mencoba menghubungi Jeffry Wigand, orang dalam perusahaan Brown&Williamson yang juga merupakan seorang ilmuwan. 

Meski awalnya Wigand menolak, tetapi pada akhirnya Wigand bersedia untuk bekerja sama memberikan penjelasan tentang kandungan yang terdapat dalam rokok. Namun berbagai ancaman dan teror dari berbagai pihak tetap datang meresahkan keluarga Wigand dan integritas Bergman. Mulai dari penemuan jejak sepatu di taman, pengiriman email ancaman yang akan membunuh Wigand, hingga adanya sebuah peluru di kotak surat keluarga Wigand. Dalam situasi terdesak ini Wigand memutuskan untuk merekam secepatnya pengakuan dirinya kepada acara 60 Minutes. Namun tekanan ini rupanya begitu berat bagi istri dan kedua putri Wigand yang kemudian meninggalkannya.
Menyadari tekanan berat yang dihadapi narasumber pentingnya, Bergman berusaha menenangkan Wigand dan meyakinkan bahwa usaha mereka tidak sia-sia, ia juga meyakinkan bahwa apa yang dilakukan mereka untuk kepentingan orang banyak dan sekaligus untuk melindungi Wigand dari kemungkinan yang lebih buruk yang mungkin akan terjadi. Akhirnya Wigand memberikan pernyataan bahwa nikotin positif berfungsi layaknya narkoba. Ia juga memiliki profesi baru sebagai seorang guru Bahasa Jepang dan kimia.
Giliran pihak Bergman yang mengalami kesulitan. Ia diharuskan mengedit tampilan wawancaranya dengan Jeffrey Wigand untuk menghindari tuntutan jutaan dolar terhadap pihak televisi CBS. Tak hanya itu seorang PR yang disewa perusahaan rokok Brown&Williamson juga mengungkapkan keburukkan-keburukkan yang pernah dilakukan Wigand sepanjang hidupnya sperti pernah menikah sebelum pernikahannya yang sekarang kemudian becerai, dan hal-hal lainnya yang memungkinkan kesaksian Wigand diragukan kebenarannya.

Namun hal-hal tersebut tidak menggentarkan Bergman, ia tetap mennggikan asas integritas seorang jurnalis dan nilai-nilai kebenaran publik yang harus diperjuangkan oleh dirinya. Menghadapi hal ini ia juga ingin melindungi Wigand sebagai seorang yang menyatakan kebenaran dengan keberanian dari pembunuhan karakter yang dilakukan perusahaan rokok Brown&Wiliamson karena kekuasaan yang mereka miliki.
Pada akhirnya, tayangan rekaman pernyataan Wigand yang batal ditayangkan secraa penuh dalam acara 60 Minutes di saluran CBS, ditayangkan pihak televisi lain secra penuh ddan tanpa dihilangkan bagian-bagiannya. Surat kabar-surat kabar pun mulai membaritakan kebenaran yang terjadi. Sehingga perusahaan rokok Brown&Wiliamson mendapatkan sejumlah hukuman legal yang merugikan perusahaan tersebut atas praktik bisnis yang tidak sehat.

Kedua tokoh utama berhasil memperoleh pengakuan publik atas jasa mereka dan mendapatan pengalaman berharga yang tak ternilai dalam hidu mereka. Jeffrey Wigand dengan gelar Dr. Wigand memperoleh penghargaan sebagai guru terbaik dan Lowell Bergman membagikan ilmunya dengan menjadi dosen jurnalistik di University of California.

Keberanian yang selalu dipegang oleh Jeffrey Wigand sebagai ilmuwan dan Lowell Bergman sebagai jurnalis menunjukan integritas dan kredibilitas mereka dalam melaksanakan pekerjaan dengan selalu menjunjung tinggi kode etik di bidang masing-masing. Meskipun menghadapi banyak tekan dan resiko besar yang mengubah hidup mereka penuh tekanan, mereka tetap menomorsatukan kepentingan publik. Bayangkan berapa banyak jiwa yang terancam karena pernyataan palsu yang dibuat oleh perusahaan rokok jika kebenarannya tidak berhasil diungkapkan oleh mereka? Pada akhirnya pilihan untuk merokok atau tidak memang dikembalikan kepada konsumen, tapi pengungkapan fakta jelas akan mempengaruhi publik dalam membuat pilihan.

Daftar Pustaka
http://en.wikipedia.org/wiki/The_Insider_%28film%29
Fachri. “Sinopsis The Insider” dalam http://www.indosiar.com/sinopsis/868/the-insider

1 komentar:

  1. Saya juga suka film ini, kebetulan saya ada koleksinya, silahkan kunjungi blog saya :D
    The Insider [ 1999 USA BrRip 1080p anoXmous Audio English Subtitle English, Indonesia 2570 MB ]

    http://bioskop21free.blogspot.com/2014/10/the-insider-1999-usa-brrip-1080p.html

    Koleksi juga: 500 Film Terbaik Sepanjang Masa

    BalasHapus